TENTANG DZIKIR BERJAMA’AH SETELAH SHALAT WAJIB DENGAN SUARA KERAS
Jumat, 22 Februari 2013
0
komentar
Dzikir berjama’ah degan suara keras dan di komandoi oleh salah seorang dari
mereka setelah shalat adalah hal yang biasa yang dianggap oleh khalyak ramai,
seperti yang kita lihat di masyarakat kita, di masjid-masjib kaum muslimin
umumnya,, tapi kita takpernah menanyakan tengtang hal tersebut apakah benar
dzikir berjamaah tersebut begitu adanya dari salaful ummah ataukah hanya
perkara-perkara baru yang di buat oleh umat belakangan ini.
Memang Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk berdzikir setelah usai
shalat lima waktu, tapi apakah sama cara berdzikir yang dianjurkan oleh Rasul dengan cara berdzikir
kita yang kita lakukan sekarang ini dengan berdzikir secara berjamaah dan di
komandoi oleh salah satu orang dengan mengangkat suara yang keras..
Maka dari itu, kita selaku umat islam yang mempunyai pegangan dalam
beragama, mari kita merujuk kepada dasar-dasar agama kita yaitu al qur’an, al
hadits, ijma’ , qiyas dan perkataan ulama.
Dalil Dalam Al qur’an :
Ayat
Pertama:
(
55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[549]. [QS. Al A’raf : 55]
[549] Maksudnya:
melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
Ayat Kedua:
205. Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu
dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan
tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah
kamu
termasuk orang-orang yang lalai. [QS. Al A’raf :205]
Ayat Ketiga :
110. Katakanlah: "Serulah Allah atau Serulah
Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, dia mempunyai Al asmaaul husna
(nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan
suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya[870] dan
carilah jalan tengah di antara kedua itu". [QS. Al Israa’:110]
[870] maksudnya
janganlah membaca ayat Al Quran dalam shalat terlalu keras atau terlalu
perlahan tetapi cukuplah sekedar dapat didengar oleh ma'mum.
Ayat Keempat :
2. (yang dibacakan Ini adalah) penjelasan
tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,
3. Yaitu tatkala
ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
Dalil Dari Hadits :
Hadits Pertama :
Artinya : Dari Abu Musa ia
berkata : Kami pernah pergi safar
bersama Nabi SAW kemudian para sahabat meninggikan suara mereka pada saat
bertakbir, lalu Nabi SAW bersabda kepada mereka : “ Wahai Manusia, Hendaklah
kamu menyayangi dirimu sendiri, karena sesungguhnya kamu tidaklah menyeru Dzat
yang tuli dan jauh, akan tetapi kamu menyeru Dzat yang maha mendengar dan Maha
dekat, dan Dia itu bersama kalian (Dengan ilmu serta pengawasan-Nya).
[HR.Bukhari no : 2992, Muslim no : 2704]
Hadits Kedua :
Artinya: Dari Abu Said ra, ia berkata : “Rasulullah SAW pernah I’tikaf
dimesjid, lalu beliau mendengar ( sebagian sahabat ) mengeraskan bacaan, maka
beliau membuka tabir(kemahnya yang berada di masjid) dan bersbda,’Ketahuilah!
Sesungguhnya tiap-tiap kamu itu sedang bermunajah (berbisik) Kepada Rabb_Nya,
oleh karna itu janganlah sebagian kamu mengganggu sebagian sebagian yang lain,
dan janganlah sebagian kamu mengeraskan bacaannya kepada sebagian
yang lain” (HR. Abu Daud no : 1332, Ahmad no: 11913)
PERKATAAN IMAM SYAFI’I
Dalam kitab “Al Umm” (1/127)
....Dan aku
(imam syafi’i) lebih memilih bagi para imam dan makmum untuk berzdikir setelah
shalat (yang lima waktu) dengan cara menyembunyikannya(yakni tidak mengeraskan
suara), kecuali bila imam harus mengajarkannya kepada makmum, maka ia (boleh)
untuk mengeraskan bacaan tersebut sampai mereka bisa mengikuti, tetapi kemudian
ia (imam) kembali menyembunyikan (lagi seperti semula), karena sesungguhnya
Allah SWT telah berfirman :
Artinya: “...dan janganlah kamu
mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya...”
[QS.Al Israa’ : 110];
Maksudnya adalah (ketika)
berdo’a-wallahu Ta’ala a’lam-; “.... dan janganlah kamu mengeraskannya....”
(maksudnya adalah : janganlah) kamu mengangkat (suaramu ketika berdo’a),”.. dan
janganlah pula kamu merendahkannya...” terlalu rendah sehingga tidak
terdengar oleh dirimu sendiri.
كلام اللإمام وجلوسه بعد السلام
0 komentar:
Posting Komentar